Hari Santa Ursula - 2025 : Be Brave to Love and Serve All

Hari Santa Ursula – 21 Oktober: Be Brave to Love and Serve All

Setiap tanggal 21 Oktober, Gereja Katolik merayakan Pesta Santa Ursula, seorang santa yang menjadi teladan dalam keberanian, kemurnian, dan keteguhan iman kepada Tuhan. Peringatan ini menjadi kesempatan bagi umat beriman, khususnya lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Kongregasi Santa Ursula, untuk merenungkan kembali semangat pelayanan dan pengabdian yang diwariskan oleh santa pelindung mereka.

Kehidupan dan Kisah Santa Ursula

Menurut tradisi, Santa Ursula hidup pada sekitar abad ke-4 atau ke-5 Masehi. Ia dikenal sebagai seorang putri bangsawan dari Britania yang memiliki kebijaksanaan, kecantikan, serta iman yang mendalam kepada Allah. Dalam kisah hidupnya, Ursula menolak lamaran seorang pangeran yang tidak seiman dan memilih untuk mempersembahkan hidupnya sepenuhnya kepada Kristus.

Dalam perjalanan ziarahnya menuju Roma bersama rombongan perempuan muda — yang dalam tradisi disebut berjumlah 11.000 perawan — Santa Ursula dan para pengikutnya diserang oleh kaum Hun di kota Köln (Cologne), Jerman. Mereka semua gugur sebagai martir, mempertahankan iman dan kemurnian mereka. Kisah heroik ini menjadikan Santa Ursula sebagai lambang keteguhan iman, keberanian moral, serta kesetiaan kepada Tuhan hingga akhir hidupnya.

Makna Spiritual dan Relevansi Hidup Santa Ursula

Santa Ursula mengajarkan kepada umat Kristiani bahwa iman sejati menuntut keberanian dan komitmen, bahkan ketika menghadapi tantangan dan penderitaan. Ia menjadi simbol perempuan yang kuat, bijaksana, dan teguh dalam panggilan hidupnya. Dalam konteks pendidikan, nilai-nilai Santa Ursula menginspirasi peserta didik untuk membangun pribadi yang beriman, berkarakter, serta peduli terhadap sesama.

Bagi Sekolah Santa Ursula Jakarta, peringatan Hari Santa Ursula menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali semangat pendiri mereka, yaitu Santa Angela Merici, yang meneruskan teladan Santa Ursula melalui karya pelayanan di bidang pendidikan dan pembinaan kaum muda. Melalui semangat ini, peserta didik diajak untuk menjadi pribadi yang cinta Tuhan, berwawasan luas, serta berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih manusiawi dan berkeadilan.

Riwayat Kongregasi Ursulin di Indonesia

Karya pelayanan para Suster Ursulin di Indonesia berawal pada tanggal 7 Februari 1856, ketika enam Suster Ursulin dari Belanda tiba di Batavia (sekarang Jakarta). Mereka datang dengan semangat misioner untuk melayani Tuhan melalui bidang pendidikan, pembinaan iman, dan karya sosial.

Tak lama kemudian, para Suster mendirikan sekolah pertama mereka di Batavia, yang kemudian berkembang menjadi Sekolah Santa Ursula Jakarta, salah satu lembaga pendidikan Katolik tertua di Indonesia. Seiring waktu, karya para Suster Ursulin meluas ke berbagai daerah, antara lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Ende, Ambarawa, dan kota-kota lainnya, dengan mendirikan sekolah, asrama, serta karya sosial yang berfokus pada pendidikan perempuan dan pembentukan karakter Kristiani.

Selama lebih dari satu setengah abad, Kongregasi Ursulin telah berperan penting dalam dunia pendidikan Katolik di Indonesia, dengan mengedepankan semangat Serviam — “Aku akan melayani” — sebagai pedoman hidup dan karya. Semangat inilah yang terus dihidupi oleh para pendidik, siswa, dan alumni di Sekolah Santa Ursula Jakarta hingga hari ini.

Penutup

Peringatan Hari Santa Ursula pada 21 Oktober bukan sekadar mengenang kisah seorang martir, melainkan sebuah ajakan untuk meneladani keberanian, kesetiaan, dan pengabdian dalam iman. Melalui semangat Santa Ursula dan warisan para Suster Ursulin, kita diundang untuk terus menumbuhkan cinta kepada Tuhan, melayani sesama dengan tulus, serta menjadi saksi kasih di tengah dunia yang haus akan harapan dan kedamaian.

“Santa Ursula, doakanlah kami agar kami senantiasa berani dan teguh dalam iman.”

“Serviam — Aku akan melayani.”

Hubungi Kami:

Lokasi:

© 2025 Santa Ursula Jakarta