Pada tahun pelajaran 2025/2026 pemerintah melengkapi implementasi Kurikulum Merdeka dengan pendekatan pedagogi yang disebut dengan pembelajaran mendalam. Pendekatan ini berfokus pada siswa yang menjadi pusat dalam pembelajaran. Prinsip yang menjadi inti dalam pendekatan ini adalah siswa belajar secara sadar, pembelajaran yang bermakna, dan menyenangkan. Tujuan yang ingin dicapai adalah pemahaman konsep yang lebih mendalam dan kemampuan menerapkan pengetahuan dalam berbagai konteks nyata.
Sejalan dengan pembaruan yang dilakukan oleh pemerintah, SMA Santa Ursula Jakarta sebagai salah satu sekolah yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, juga telah mengembangkan kurikulum yang inovatif dan efektif. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah Experiential Learning, yaitu suatu metode pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata. Dalam pembelajaran ini siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi terlibat langsung dalam proses pembelajaran melalui kegiatan-kegiatan nyata terkait dengan konsep atau pengetahuan yang sedang dipelajari. Dengan pengalaman nyata, diharapkan siswa mengalami pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Siswa melakukan praktikum esterifikasi Mata Pelajaran Kimia di laboratorium.
Di SMA Santa Ursula Jakarta, Experiential Learning diterapkan dalam berbagai mata pelajaran. Siswa diberikan kesempatan belajar melalui proyek penelitian, kegiatan lapangan, dan simulasi. Manfaat dari pendekatan ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, kerja sama dan komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Contoh kegiatan Experiential Learning yang dilakukan di SMA Santa Ursula adalah penelitian mengenai lingkungan, kegiatan lapangan tentang sejarah dan budaya, meriset layanan publik di sekitar sekolah, simulasi kegiatan ekonomi untuk memahami konsep ekonomi, dan kegiatan science dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa mengobservasi ruang dan fasilitas publik di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat, sebagai inspirasi untuk membuat maket fasilitas publik yang lebih berguna untuk masyarakat sekitar.
Kurikulum SMA Santa Ursula Jakarta yang memasukkan pendekatan Experiential Learning menjadi bukti usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam pembelajaran, keterampilan berpikir kreatif dan inovatif, berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, komunikasi, dan kolaborasi siswa menjadi terasah dan terus meningkat. Sekolah percaya pendekatan ini akan membantu siswa menjadi lebih siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Kalian dapat memilih salah satu dari 16 pilihan kewirausahaan dan prakarya.
Gamelan Jawa
Gamelan Bali
Kecantikan
Fashion Design
Angklung
Kolintang
Melukis
Memasak
Fotografi
Cinematografi
Tari Tradisional Modern
Design Grafis
Handicraft
Tatting
Pergamano
Paduan Suara
Kalian dapat memilih salah satu dari 14 pilihan kewirausahaan dan prakarya.
Futsal
Basket
Voli
Panahan
Badminton
Modern Dance
Cheerleader
Band
Orkestra
Karya Ilmiah Remaja
UCV
Debat Bahasa Inggris
Bahasa Jerman Intensif
Paduan Suara
© 2025 Santa Ursula Jakarta